Kematian Ash di Banana Fish



Sebelumnya mari kita mengucapkan yasin bersama-sama.

wkwkw engga bercanda. 2019 ketawanya masih wkwkwkw hadeh gimana sih.

hari ini dan kemarin saya marathon nonton Banana Fish dan saya pun jadi mengerti kenapa manga lama genre Shoujo menuju Shonen ai ini masih mau diadaptasi ke anime.

pertama karna ceritanya yang kompleks kedua dengan konflik cinta tidak cinta yang setia dan bakal membekas dalam hati penonton dan pembacanya. Dari judul blognya saja kalian sudah mengerti kalau ini adalah spoiler.

Jujur saja saya tidak rela dengan akhirnya.

Saya adalah tipe yang tidakterimatapimengerti pada sikap Ash.

mengapa dia malah membiarkan dirinya mati perlahan setelah semua selesai, meninggalkan Eiji dan semuanya. Mengapa dia mati dengan mudahnya sedangkan lukanya bahkan tidak mengenal bagian vital alias Ash membiarkan dirinya mati kehabisan darah begitu saja?

Jawaban yang bisa saya mengerti adalah karna situasi dan kondisi Ash yang begitu pas. Dia terlibat pertarungan besar yang menyangkut negaranya dan pada kemenangannya dia melihat papa Dino mati didepannya lalu perkataan Blanca pada saat itu seakan membuat pikirannya terbuka. Saat itu Ash tidak berniat untuk mati tentu saja, hanya saja kondisinya begitu tepat.

karna setelahnya Eiji meninggalkan Amerika lalu Lao menusuknya setelah ia selesai membaca surat Eiji yang di akhirnya bertuliskan:

"Jiwaku selalu bersamamu Ash"

sebelum Ash sempat mengejar Eiji ke bandara.

Ash pun malah kembali ke perpustakaan, duduk dan mati dengan senyum.

ia memilih kematiannya sendiri. Mungkin pada benaknya ia memilih kematian yang membuatnya puas, kematian yang dia inginkan.  Yang dimana saat itu ia sedang lelah mental dan ingin mati bahagia. Ash selalu tahu hidupnya tidak akan pernah keluar dari lingkaran neraka seperti yang Blanca sudah pernah bilang, "Aku merasa anak ini tidak memiliki tempat selain disini"

jadi Ash memilih mati ditempat seperti itu dalam keaqdaan begitu daripada mati yang tidak diinginkan dalam petarungan dan menyisakan penyesalan.

saya memikirkan ending ini sampai susah tidur dan sewaktu bangunpun memikirkan kematian Ash lagi.

Yang saya suka dengan komik jaman dahulu adalah mereka yang tahu kalau happy ending tidak selalu terjadi pada akhirnya. Padahal Akemi Yoshida bisa saja membubuhkan kata END pada waktu papa Dino mati dan mereka menang dan semua akan menjadi happy ending bukan?

Dalam lubuk hati, saya memang percaya kalau Ash pantas mendapatkan ending seperti ini. Untuk orang seperti dia dengan lingkungan dan didikan seperti itu, sebenarnya happy ending tidak terlalu cocok :) maaf karna saya mengatakannya.

selamat jalan Aslan Jade, semoga memang seperti itu kematian yang kau inginkan.



Komentar

Postingan Populer