The Addams Family (2019)


Rate: 7/10
Genre: Animation, Comedy, Family
Arahan: Greg Tiernan, Conrad Vernon
Sambil Makan: Lulus


Sinopsis:

Keluarga Addams kembali lagi; dalam wujud animasi. Menceritakan krisis keluarga Addams ketika bertemu dengan normies.

Review:
Review Kecil





Ketika film dimulai, saya disuguhi pemandangan Morticia muda yang ternyata sedang mengadakan akad nikah dengan Gomez Addams. Tapi pesta pernikahan mereka dirusak oleh warga setempat yang mengamuk oleh keluarga aneh ini. Morticia dan Gomez pergi naik mobil disupiri oleh si tangan bernama Things. Mereka kebetulan menabrak frankenstein dan menemukan rumah idaman mereka.

Ini si Things, habis nonton bokep. Sekarang udah ada matanya, uwu.


Setelah keluarga mereka lengkah berempat, mereka tidak pernah meninggalkan rumah sampai tidak sadar kalau dunia berubah. Di bawah mereka dibangun Meikarta alias perumahan. Dari situ krisis keluarga The addams dimulai.

Jeger.

Pas saya nonton dari awal, rasa gak seneng karena beda dari film yang versi 1991. Tapi ternyata animasi ini lebih berkiblat pada seriesnya pas tahun 1964. Pantes aja kok tiba-tiba ada frankenstein.


Review Besar

Mungkin animasi ini gak bagus bagus amat, yaa standar lah. Tapi yang nulis dialognya, gawat sih, bagus masa. Banyak percakapan atau celotehan yang ngena banget buat isu masyarakat modern sekarang. Gimana kita gak bisa lepas dari sosmed, semua orang berlomba-lomba jadi orang yang sama. Soal nyanyian grup anak kecil yang intinya bilang, "Kita akan lebih bahagia kalau kita tidak punya pilihan" wah, creepy juga ya. Maksudnya adalah, kalimat begitu dinyanyiin dengan riang dan ringan seolah kalimat itu menyenangkan aja gitu.



Gua ngerti sih, kenapa mereka memilih masukin dialog-dialog kayak gitu ke film The Addams Family. Karena keluarga nyentrik ini memang suka jadi sasaran karena penampilan mereka yang beda dan apa adanya plus tanpa internet. Karena kalaupun mereka emang macam gotek gotek, tapi mereka peduli sama keluarga mereka dan gak pernah saling menyalahkan.

Dan bagian si pirang menghasut warga lewat postingan sosial itu benar-benar ngegambarin masyarakat kita banget. Segala kehasut, segala percaya. Padahal kita gak tahu siapa dalangnya.




Normal gak berarti kamu baik. Mungkin gitu kali ya pesan moralnya. Tambahan, ini siapa yang ngide goblok gitu?


Komentar

Postingan Populer