The Girl With the Dragon Tatto (2011)


Rate: 8/10
Genre: Crime, Drama, Mystery
Arahan: David Fincher
Tonton sambil makan: Bisasihtapiagakgimanagitu


Sinopsis:

Berkedok menulis biografi, Jurnalis bernama Daniel diminta memecahkan kasus anak yang telah hilang 40 tahunan oleh orang tua kaya. Tapi kasus anak hilang ini tidak sekedar 'hilang'.

Review:
Review Kecil

Si anak hilang



Daniel Blomkvist sudah mah selingkuh dengan editornya, karirnya diambang batas karena berita tubir bersumber tidak jelas soal orang besar di negaranya. Tapi tiba-tiba ia dipanggil ke sebuah tempat jauh hanya untuk menulis biografi orang tua kaya.

Mulut Daniel langsung meniup keong.

Tapi si orang tua kaya ini akan membayarnya dengan memberi bocoran kebusukan si orang besar itu. Hanya saja menulis biografi ini bukan hanya 'biografi', tapi sesungguhnya adalah mencari tahu kasus anak hilang yang mayatnya tidak ada di mana-mana. Orang tua kaya bernama Henrik ini ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi?

Ini nih orang tua kayanya


Tergoda, Daniel pun menerima tugas itu dan di tengah-tengah dia pun membutuhkan rekan bla bla bla, akhirnya Daniel berekanan dengan Lisbeth Salander. Perempuan berusia 23 tahun yang super emo. Bersama mereka mencari tahu, ke mana si anying ini yang dicari 40 tahun gak ketemu-ketemu dan ternyata berhubungan dengan pembunuhan berantai oleh psikopat maniak.

Film ini adalah remake dari The Girl With the Dragon Tatto 2009 versi Swedia yang diangkat dari novel berjudul sama. Saya hampir-hampir bingung mau nonton yang mana.

Review Besar



Demi apapun saya gak sudah dengan Daniel Blomkvist sialan tukang ngesek di mana-mana.

((forgive me for my vulgar words))

Apa selingkuh sama editornya aja gak cukup? Lisbeth aja disambet. Okelah si Lisbeth emang yang nawarin duluan tapi...... ayolah. Udah tua, punya anak pula, yang muda aja di ladenin. For god sake.

Yes, Daniel Blomvkist indeed a trash. But he got a brain.

Dia bisa menemukan potongan puzzle pertama dari kasus si anak hilang alias kasus Harriet. Lalu ketika dia meminta rekan, dikasih lah Lisbeth Salander. Chemistry aksi mereka memang saling melengkapi dan hampir sempurna yang sayangnya dirusak dengan adegan sex mereka, dalam opini saya.

Cuman dari segi cerita, entah kenapa si kasus ini gak dapet klimaks yang pantas. Kurang greget gimana gitu, walau di tangan David Fincher tentu saja film ini akan jadi menarik. Terakhir, saya sungguh berduka cita buat Lisbeth karena sexual abuse yang dilakukan sama pengurusnya. Sumpah, gak tega ginilah.


Komentar

Postingan Populer